Senin, 07 Desember 2015

Celana Cingkrang (diatas mata kaki) yang terjadi dimasyarakat dan bagaimana menyikapinya

Posted by on 0 komentar
Celana diatas mata kaki , Menumbuhkan jenggot , Memakai Niqab (mungkin di Indonesia namanya Cadar) , semua itu adalah sunnah dan ajaran Nabi Muhammad Saw.
Simak ayat berikut
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab [60] : 21)

Bagaimana dengan hadist tentang memakai celana cingkrang (diatas mata kaki) itu sendiri , berikut penulis lampirkan juga
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ
Allah tidak akan melihat kepada orang yang menyeret pakaianya dalam keadaan sombong.” (HR. Muslim no. 5574).

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الَّذِى يَجُرُّ ثِيَابَهُ مِنَ الْخُيَلاَءِ لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Sesungguhnya orang yang menyeret pakaiannya dengan sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 5576)

Dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِى النَّارِ
Kain yang berada di bawah mata kaki itu berada di neraka.” (HR. Bukhari no. 5787)

Simak juga hadist berikut 

إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلاَ حَرَجَ – أَوْ لاَ جُنَاحَ – فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِى النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ
Pakaian seorang muslim adalah hingga setengah betis. Tidaklah mengapa jika diturunkan antara setengah betis dan dua mata kaki. Jika pakaian tersebut berada di bawah mata kaki maka tempatnya di neraka. Dan apabila pakaian itu diseret dalam keadaan sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti).” (HR. Abu Daud no. 4095. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih Al Jami’ Ash Shogir, 921)


Penulis rasa sudah cukup jelas hukumnya pada hadist tersebut , tetapi sebelumnya penulis mengajak pembaca untuk merenung ,  

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Penekanan Hadist yang telah saya sebutkan diawal postingan ini pada kata SOMBONG. Marilah kita melirik pada zaman diturunkannya hadist-hadist tersebut. zaman dahulu kain harganya mahal,orang miskin sulit untuk membeli kain jadi orang kaya pamer dengan kain yang berlebihan.
Nah kalau orang berkain/bercelana diatas mata kaki dengan niat SOMBONG, PAMER bahwa dia lebih soleh dari orang lain, maka dosanya SAMA dengan yang kainnya berlebihan itu.


Hadist tersebut diturunkan agar manusia (manusia pada zaman diturunkannya hadist tersebut) tidak sombong dengan memamerkan kainnya yang panjang , anjuran untuk memakai kain diatas mata kaki adalah untuk menghindarkan kita dari kesombongan , namun ada juga yang melakukan ini dan merasa dia menjadi lebih soleh dari orang lain , bukankah sama saja dengan yang berlebihan tadi? kembali lagi ke koridor innama a'malu bin niat 

innama a'malu bin niat , anda ingin melakukannya (kain diatas mata kaki) itu boleh dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. tetapi jangan sampai berbangga diri bahwa yang anda lakukan membuat anda menjadi lebih soleh dari orang lain , dan bagi anda yang tidak menggunakan kain diatas mata kaki maka tidak mendapat dosa karna itu sunnah , namun lain halnya lagi jika anda sombong dan memanjangkan kain itu berdosa

Pembahasan tentang hukum saya kira cukup , selanjutnya kita kaji apa yang tengah terjadi dimasyarakat    

Sumber : Klik
Di Masyarakat hal yg sama juga terjadi pada jidat yg dihitamkan.
Dan, tentang celana cingkrang, jidat hitam , hijab bercadar itu (niqab) , saat ini fungsinya adalah sebagai IDENTITAS KELOMPOK/jamaah tertentu.
Silakan menilai sendiri, APA bedanya orang bercelana cingkrang SEBAGAI identitas kelompok dengan anak punk yang berambut mohawk, atau bertindik/bertato tertentu sebagai identitas geng.
Menjalankan sunnah itu bukan sebagai atau untuk indentitas belaka , itu semua hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. , namun yang terjadi di masyarakat nampaknya tidak demikian 
Ingat pesan Gus Mustofa Bisri Rembang : sorban jubah dan jenggot bukan identitas islam, itu identitas ARAB. Abu Jahal dan Abu Lahab juga bersorban, berjenggot dan berjubah sama seperti Nabi Muhammad Saw. namun mereka tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad Saw.
Cukup tentang Budaya Arabnya
Dalam Budaya Jawa khususnya Islam Kejawen yang erat dengan Sunan Kalijaga dan Raden Ngabehi Ronggowarsito juga menegaskan
IBADAH ADALAH URUSAN HAMBA DENGAN TUHANNYA
ILMU adalah huruf yang tak terungkap kecuali dengan perbuatan,
PERBUATAN adalah huruf yang tak trungkap kecuali oleh keikhlasan,
KEIKHLASAN adalah huruf yang tak trungkap kecuali oleh kesabaran,
KESABARAN adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh PENYERAHAN.....
"NGELMU IKU KELAKONING KANTHI LAKU"
Penulis menganggap ini penutup yang tepat untuk menyikapi tentang apa yang tengah terjadi di masyarakat 

0 komentar:

Posting Komentar